Memasuki fase ke-empat, berangsur-angsur mulai terjadi kemunduran. Bermunculan berbagai macam kemaksiatan dan kemungkaran yang menodai keshalihan. Mulai muncul berbagai bentuk kezhaliman. Tauhid tak lagi murni, melainkan telah dioplos dengan kesyirikan. Perkara-perkara ibadah yang tak pernah Rasul contohkan pun mulai bermunculan. Semakin banyak manusia yang tidak lagi mengenal sunnah Rasulullah. Sunnah Rasulullah menjadi yang terlupakan, bahkan menjadi bahan ejekan. Kekacauan dimana-mana. Keamanan menjadi sangat langka. Kezhaliman penguasa terhadap rakyatnya terus saja berjalan. Keadilan susah sekali didapat. Yang kaya semakin kaya raya. Yang miskin semakin miskin. Banyak umat islam putus asa, hingga akhirnya bunuh diri. Juga banyak umat yang demi mempertahankan hidupnya, ia berani merampok dan membunuh.
Dari Abdullah bin Mas’ud dan Abu Musa Al-Asy’ari bahwasannya Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya menjelang terjadinya kiamat akan ada hari-hari di mana kebodohan menjadi-jadi, ilmu syariat diangkat dan terjadi banyak harj. Harj adalah pembunuhan.” (HR. Bukhari)
Mari lihat pada kenyataan di zaman ini. Perzinaan, homoseksual dan aborsi terjadi secara terang-terangan bahkan dilindungi undang-undang. Berbagai sarana dan prasarananya sangat mudah didapatkan dimana-mana. Perjudian dari kelas teri sampai kelas kakap merajalela. Miras dan narkotika mencengkeram baik di perkotaan maupun pedesaan. Semua kemungkaran sudah biasa menjadi konsumsi berita harian, dan nyaris tak bisa ditanggulangi lagi.
Dari Abu Malik Al-Asy’ari bahwasannya Rasulullah bersabda :
“Pasti akan terjadi pada umatku, orang-orang yang menganggap halal perzinaan, sutra, khamr, dan musik. Dan sungguh, akan ada orang-orang yang mendiami vila-vila mewah di gunung. Seorang penggembala ternak mereka senantiasa menggembalakan ternak di waktu pagi dan membawanya pulang di waktu sore. Saat mereka sedang menikmati kemewahan tersebut, seorang pengemis datang meminta-minta, maka mereka menjawab, “Kembalilah kamu kepada kami besok pagi! Lantas, Allah menimpakan adzab kepada sebagian mereka, dan mengubah sebagian yang lain menjadi kera dan babi hingga hari kiamat.” (HR.Bukhari)
Lantas… Persiapan apakah yang paling pantas kita persiapkan sekarang?
Pertama, persiapan paling wajib adalah persiapan ilmu dan iman. Karena SUNGGUH, orang yang berilmu TIDAKLAH SAMA dengan orang yang tidak berilmu. Ilmui-lah karakter dan seluk beluk fitnah akhir zaman. Dengan mengetahui seluk beluk fitnah akhir zaman, akan membuat kita pada nantinya menjadi pemain, bukan pecundang. Bayangkan jika kita tidak tau seluk beluk fitnah akhir zaman, kita akan terombang-ambing di zaman penuh fitnah. Na’udzubillaah…
  1. Mengilmui aqidah dan tauhid yang benar sesuai dengan generasi salafus shalih. Generasi salafus shalih adalah generasi orang-orang terdahulu, yaitu Rasulullah, para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. Iman, aqidah, dan tauhid kita WAAJIB disamakan seperti yang dipahami oleh mereka. Sebab hanya dengan iman dan tauhid seperti itulah, akan menyelamatkan orang-orang dari fitnah dajjal. Jika saja aqidahnya masih menyimpang dan imannya masih rusak, tidak akan selamat dalam menghadapi fitnah akhir zaman.
    Umat islam terbagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama, kelompok orang yang beriman. orang yang imannya masih murni, tanpa ada satu titik kemunafikan pun dalam hatinya. Kelompok kedua, kelompok orang munafiq, yang tidak tersisa sedikitpun keimanan dalam hatinya.
  2. Kita juga perlu memahami karakteristik musuh-musuh islam, serta memastikan bahwa kita tidak termasuk di antara mereka.
  3. Kita pun wajib memahami karakteristik firqatun naajiyah, dan pastikan bahwa kita termasuk dalam kriterianya.
Persiapan selanjutnya, adalah persiapan materi. Meski tidak begitu penting, tapi insyaAllah tak akan rugi jika mempersiapkannya. Satu hal yang patut diingat adalah bahwa persiapan yang paling penting adalah persiapan ilmu, persiapan amal, dan iman.
Kembali ke persiapan materi. Di akhir zaman kita akan melalui zaman tanpa teknologi. Fase dimana kita akan menghadapi kelaparan global, kegelapan tanpa listrik. Maka inilah yang kita perlu persiapkan :
  1. Kita dianjurkan oleh Rasulullah untuk menanam pohon kurma dan menyediakan stok kurma yang masih ada di tangkainya, di rumah-rumah kita.
إِنْ قَامَتِ السَّاعَةُ وَ فِي يَدِ أَحَدِكُمْ فَسِيْلَةٌ فَإِنِ اسْتَطَاعَ أَنْ لاَ تَقُوْمَ حَتَّى يَغْرِسَهَا فَلْيَغْرِسْهَا
“Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat maka hendaklah dia menanamnya.” (HR. Imam Ahmad)
Ustadz Muhaimin Iqbal selaku Presiden Petani Kurma Seluruh Indonesia telah melakukan uji coba menanam kurma di Indonesia. Dan Insya Allah Ta’ala, masa depannya cerah.
Bahkan menurutnya, 1 hektar sawit yang subur, hasilnya sama dengan satu pohon kurma. Maasya Allah… Dan dijamin, sebuah keluarga yang mempunyai pohon kurma, selama pohon itu masih berbuah, dengan Izin Allah Ta’ala, keluarga itu tak akan pernah kekurangan makanan seumur hidup. Dan kurma adalah salah satu tanaman yang paling awet dan tahan terhadap bencana sebesar Dukhon. Negara Thailand pun sudah lebih dulu menanam kurma. Bahkan penghasilan mereka ternyata mengalahkan Arab dari menanam kurma.
  1. Membuat sumur-sumur manual di rumah.
Sebab setelah Dukhon tak ada lagi teknologi, maka kita tidak ada salah dan ruginya bila kita mulai membuat sumur manual, dan ini pun masih akan tetap bermanfaat bagi kita, walaupun jika ternyata dukhon atau kiamat masih ribuan tahun lagi.
  1. Meng-emaskan dan mem-perakkan uang emas kita. Menyiapkan dinar dan dirham.
“Akan datang suatu jaman kepada manusia. Barangsiapa yang tidak mempunyai uang kuning (Dinar) dan juga uang putih (Dirham), maka tidak akan mendapatkan kemudahan dalam kehidupan.” (HR. Ath-Thabrani)
“Akan datang kepada manusia, suatu masa yang mana tidak bermanfaat di masa itu kecuali Dinar dan Dirham.”  (HR. Ahmad)
Uang emas adalah uang masa depan. Uang-uang kertas akan musnah dan berserakan di jalan-jalan dan akan menjadi mainan anak-anak kecil. Tidak ada artinya lagi seiring dengan runtuhnya sistem perbank-an di seluruh dunia. Bahkan sekarang Amerika, Yahudi, Eropa, sedang bersiap-siap akan hal itu. Mengumpulkan emas-emas dan perak. Sementara kita masih tergila-gila dengan uang ‘palsu’ kertas buatan mereka. Mulai saat ini, beralihlah simpanan uang kita menjadi emas batang. Simpan di tempat rahasia di rumah. Sebaik-sebaik penyimpanan adalah titipkan pada Allah Rabbul ‘Aalamiin..
  1. Mempersiapkan alat-alat manual. Kompor manual, korek api, lilin, lampu tempel, minyak tanah.
  2. Menyiapkan alat-alat surviver manual. Berbagai macam tali dan tenda.
  3. Masker dan kacamata renang. Dukhan adalah bencana dengan asap dan kabut yang pekat. Maka persiapkanlah alat-alat untuk mencegah tubuh kita terpapar dari zat-zat berbahaya tersebut. Kalaupun memang dukhon itu masih lama, Insya Allah Ta’ala, alat-alat tersebut masih bisa dimanfaatkan untuk hal lain.
  1. Senjata manual dan baju anti senjata tajam. Karena nanti kejahatan semakin merajalela.
  2. Alat thibbun nabawi, seperti bekam dan semacamnya. Sejak dahulu hingga hari kiamat, thibun nabawi tetaplah menjadi pengobatan paling unggul di seluruh dunia.
Jika sudah ada info resmi bahwa tak akan lama lagi akan ada meteor menabrak bumi dan sudah ada gonjang-ganjing di Arab Saudi, maka persiapkanlah hal ini :
  1. Hijrah ke pedesaan. Sebab orang yang akan paling tertekan terhadap terjadinya dukhon adalah orang yang berada di perkotaan.
  2. Membentuk komunitas. Menyiapkan satu lahan, bentuk komunitas, untuk membuat rumah berkumpul dalam satu wilayah, agar orang beriman bisa saling menjaga dan melindungi.
  3. Segera jual aset-aset teknologi dan beralih dengan membeli emas.
Sumber : http://zulkiflima.com/tibalah-kita-di-akhir-zaman-yang-dijanjikan-amalan-persiapan-akhir-zaman-2/

0 komentar:

Posting Komentar